1. Arsitektur Telematika
Pengertian Arsitektur
Telematika
Istilah arsitektur
mencakup merancang atau mendesain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang
membentuk suatu sistem diolah dan ditempatkan agar komponen tersebut dapat
berinteraksi. Arsitektur sistem harus berdasarkan konfigurasi sistem secara keseluruhan
yang akan menjadi tempat dari DBMS, basis data dan aplikasi yang
memanfaatkannya yang juga akan menentukan bagaimana pemakai dapat berinteraksi
dengannya. Sehingga dapat diartikan, Arsitektur
Telematika adalah
sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application
layer dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat
meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
2. 3 Elemen Utama Arsitektur
1. Arsitektur sistem pemrosesan
Menentukan standar
teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang
diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam
spektrum yang lengkap.
2. Arsitektur telekomunikasi dan jaringan
Menentukan kaitan di
antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak
dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga
tergantung dari standar yang berlaku.
3. Arsitektur data
Dari ketugas
arsitektur ini, bagian arsitektur data lah yang paling rumit dan sulit dalam
implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan
penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses
oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
3. Dibagi menjadi 2
1. Arsitektur dari sisi client
Arsitektur dari
sisi klien mengarah pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP.
Contohnya adalah JavaScript dari sisi eksekusi client dan cookie dari sisi
penyimpanan pada client. Beberapa ciri khas dari sisi client, sebagai berikut :
- Selalu
memulai permintaan ke server.
- Menunggu
dan menerima balasan dari server.
- Biasanya
terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
- Biasanya
berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka
pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus jenis klien mencakup:
web browser, e-mail klien, dan online chat klien.
2. Arsitektur dari sisi server
Pada sisi server,
terdapat server Web khusus yang mengeksekusi perintah dengan menggunakan metode
HTTP. Contoh dari sisi server adalah penggunaan CGI script yang tertanam di
halaman HTML, hal tersebut dapat memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.
Beberapa ciri khas dari sisi server, sebagai berikut :
- Menunggu
permintaan dari salah satu client.
- Melayani
permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu
server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan
client.
- Jenis-jenisnya
: web server, FTP server, database server, E-mail server, file server,
print server.
Client dan server
dikembangkan oleh berbagai perusahaan software besar seperti Lotus, Microsoft,
Novell, Baan, Informix, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase.
Perusahaan-perusahaan tersebut telah menjadi perusahaan komputer yang stabil
dan besar pada era ini.
4. Kolaborasi Client Side &
Server Side
3. Arsitektur dari sisi Client –
Server
Arsitektur dari segi Client – Server
ini terdiri dari 3 jenis yaitu, Single Tier, Two Tier, dan Three Tier (Multi
Tier). Berikut merupakan penjelasan dari 3 jenis arsitektur client-server:
a.
Arsitektur Single-Tier
Pada Arsitektur Single-Tier, semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Beberapa sifat dari Single-Tier antara lain :
- Sederhana
dan alternatifnya sangat mahal.
- Membutuhkan
sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
- Kelemahan
pada keamanan dari arsitektur ini yaitu rendahnya dan kurangnya
skalabilitas.
b.
Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur
Two-tier, antarmuka pengguna ditempatkan di lingkungan desktop dan sistem
manajemen database. Biasanya dalam sebuah server, yang lebih kuat merupakan
mesin yang menyediakan layanan bagi banyak klien. Pengolahan informasi dibagi
antara sistem interface lingkungan dan lingkungan server manajemen database.
Arsitektur two-tier lebih aman dan terukur daripada pendekatan single-tier.
Mempunyai database pada komputer yang terpisah meningkatkan kinerja keseluruhan
situs. Kelemahannya adalah biaya yang mahal dan arsitektur yang kompleks.
c.
Arsitektur Three-tier
Model three-tier
atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur two-tier.
Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam
lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan
keamanan. Three-tier client dan server arsitektur digunakan untuk meningkatkan
performa untuk jumlah pengguna besar dan juga meningkatkan fleksibilitas ketika
dibandingkan dengan pendekatan dua tingkat. Kekurangannya adalah pengembangan
lebih sulit daripada pengembangan pada arsitektur dua lapis.Pada tiga tingkatan
arsitektur, sebuah middleware digunakan diantara sistem user interface
lingkungan klien dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini
diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor,
pesan server atau aplikasi server.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
- Keluwesan
teknologi,
- Mudah
untuk mengubah DBMS engine,
- Memungkinkan
pula middle tier ke platform yang berbeda,
- Biaya
jangka panjang yang rendah,
- Perubahan-perubahan
cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan,
- Keunggulan
kompetitif,
- Kemampuan
untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara
mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi.
0 komentar:
Posting Komentar